A. SUMBER SEJARAH
Ditemukan prasasti yang dipahatkan pada tiang batu (Yupa) sebanyak 7 buah berhuruf Palawa dan berbahasa Sansekerta, di Kutai.
Letak Kerajaan Kutai adalah di Kalimantan Timur daerah Muara Kaman di tepi sungai Mahakam. Kutai merupakan kerajaan pertama di Indonesia. Kerajaan ini diperkirakan muncul pada abad ke V atau sekitar tahun 400 Masehi. Kerajaan Kutai terletak di Kalimantan Timur daerah Muara Kaman di tepi sungai Mahakam. Peninggalan dari Kutai adalah 7 (tujuh) prasasti yang ditulis dengan huruf Pallawa, dengan bahasa Sanskerta.
Semua prasastinya tertulis pada Yupa, yaitu
tugu dari batu yang berfungsi sebagai tiang untuk menambatkan hewan yang akan
dikorbankan. Dalam Yupa Kutai itu dapat kita ketahui tantang:
a.
Berisi silsilah : Kundungga berputera Aswawarman yang seperti dewa
matahari. Acwawarman berputera tiga – seperti api tiga. Dari ketiga putra
tersebut, Mulawarman raja yang baik, kuat dan kuasa. Sang Mulawarman telah
mengadakan kenduri (selamatan), mengadakan korban, maka didirikanlah tugu oleh
para Brahmana.
b.
Tempat sedekah : Sang Mulawarman, raja yang mulia dan terkemuka telah
memberi sedekah 20.000 ekor lembu kepada para Brahmana di tempat tanah yang
sangat suci “Waprakecvara”.
c.
Macam-macam sedekah yang lain seperti : wijen, malai bunga, lampu dan
lain-lain.
B.KEHIDUPAN
EKONOMI,POLITIK,SOAIAL,BUDAYA KERAJAAN KUTAI
1.Kehidupan
ekonomi
Letak geografis Kerajaan Kutai
berada pada jalur perdagangan antara Cina dan India. Kerajaan Kutai menjadi
tempat yang menarik untuk disinggahi para pedagang. Hal tersebut memperlihatkan
bahwa kegiatan perdagangan telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat
Kutai, disamping pertanian.
Keterangan tertulis pada prasasti
yang mengatakan bahwa Raja Mulawarman pernah memberikan hartanya berupa minyak
dan 20.000 ekor sapi kepada para Brahmana.berarti peternakan maju, begitupun
dalam bidang pertanian, karena Kutai terletak di tepi sungai. Dengan demikian
Kutai merupakan kerajaan yang makmur. Namun perlu dicatat bahwa Kutai ini luput
dari perhatian Cina.
Diperkirakan Kerajaan Kutai berdiri
pada abad 4 M prasasti tersebut didirikan oleh Raja Mulawarman. Bukti sejarah
tentang kerajaan Kutai adalah ditemukannya tujuh prasasti yang berbentuk yupa
(tiang batu) tulisan yupa itu menggunakan huruf pallawa dan bahasa sansekerta.
Dan dalam prasasti itu pun
menyatakan bahwa Raja Aswawarman merupakan pendiri dinasti. Hal itu karena pada
saat itu Raja Kudungga belum memeluk agama Hindu, sehingga ia tidak bisa
menjadi pendiri dinasti Hindu.
Adapun isi prasati tersebut
menyatakan bahwa raja pertama Kerajaan Kutai bernama Kudungga. Ia mempunyai
seorang putra bernama Asawarman yang disebut sebagai wamsakerta (pembentuk
keluarga). Setelah meninggal, Asawarman digantikan oleh Mulawarman. Penggunaan
nama Asawarman dan nama-nama raja pada generasi berikutnya menunjukkan telah
masuknya pengaruh ajaran Hindu dalam kerajaan Kutai dan hal tersebut
membuktikan bahwa raja-raja Kutai adalah orang Indonesia asli yang telah
memeluk agama Hindu.
Raja Mulawarman disebut sebagai raja yang terbesar di
Kutai, sebab menaklukkan raja-raja
sekitarnya.
3.Kehidupan Sosial
Kehidupan sosial di Kerajaan Kutai
merupakan terjemahan dari prasasti-prasasti yang ditemukan oleh para ahli.
Diantara terjemahan tersebut adalah sebagai berikut :
Masyarakat di Kerajaan Kutai tertata, tertib dan
teratur. Masyarakat di Kerajaan Kutai memiliki kemampuan beradaptasi dengan
budaya luar (India), mengikuti pola perubahan zaman dengan tetap memelihara dan
melestarikan budayanya sendiri.
Segi sosial,lainnnya masyarakat
mengenal kasta-kasta karena pengaruh India. Keluarga Kundungga pernah melakukan
upacara Vratyastoma,yaitu upacara penghinduan atau pemberkatanseseorang yang
masuk hindu., yaitu upacara penyucian diri untuk masuk pada kasta Ksatria.
4.Kehidupan
budaya
Masyarakat Kutai adalah masyarakat
yang menjaga akar tradisi budaya nenek moyangnya.Masyarakat yang sangat tanggap
terhadap perubahan dan kemajuan kebudayaan.Menjunjung tinggi semangat keagamaan
dalam kehidupan kebudayaannya.
Peninggalan budaya berupa 7 buah yupa
0 komentar:
Posting Komentar