Diperkirakan terletak di
Jawa Tengah bagian utara
(diantara purwaodadi hingga Blora dan
lasem). Nama Kaling berasal dari Kalinga, nama sebuah kerajaan di India Selatan. Sumbernya adalah berita Cina yang menyebutkan bahwa kotanya dikelilingi dengan pagar kayu, rajanya beristana di rumah yang bertingkat, yang ditutup dengan atap, Orang-orangnya sudah pandai tulis-menulis dan mengenal juga ilmu perbintangan. Yang sangat tampak bagi orang Cina ialah orang Kaling (Jawa), kalau makan tidak memakai sendok atau garpu, melainkan dengan jarinya saja. Minuman kerasnya yang dibikin ialah air yang disadap dari tandan bunga kelapa (tuak).
lasem). Nama Kaling berasal dari Kalinga, nama sebuah kerajaan di India Selatan. Sumbernya adalah berita Cina yang menyebutkan bahwa kotanya dikelilingi dengan pagar kayu, rajanya beristana di rumah yang bertingkat, yang ditutup dengan atap, Orang-orangnya sudah pandai tulis-menulis dan mengenal juga ilmu perbintangan. Yang sangat tampak bagi orang Cina ialah orang Kaling (Jawa), kalau makan tidak memakai sendok atau garpu, melainkan dengan jarinya saja. Minuman kerasnya yang dibikin ialah air yang disadap dari tandan bunga kelapa (tuak).
A. Sumber Sejarah.
- Berita catatan Cina (dinasti Tang ), bahwa abad ke 7 M di Jawa
Tengah telah berdiri kerajaan
Kaling(Kalingga), pernah mengirim utusan ke Cina.
- Dalam catatan Itsing
(664) disebutkan bahwa
pendeta Cina Hwining mengunjungi
kerajaan Holing dan
berusaha menerjemahkan kitab Budha Hinayana yang dibantu oleh pendeta
Budha Yanabadra.
- Prasasti belum ditemukan
Berdasarkan sumber-sumber mengenai
kerajaan Kaling tersebut, dapat diketahui bagaimana keadaan :
a.
Pemerintahan dan Kehidupan Masyarakat
Dalam berita Cina disebut adanya raja atau Ratu Sima,
yang memerintah pada tahun 674 M. Beliau terkenal sebagai raja yang tegas,
jujur dan bijaksana. Hukum dilaksanakan dengan tegas, hal ini terbukti pada saat raja Tache ingin
menguji kejujuran rakyat Kaling. Diletakkanlah suatu pundi-pundi yang berisi
uang dinar di suatu jalan. Sampai tiga tahun lamanya tidak ada yang berani
mengambil. Akan
tetapi, pada suatu hari ada anggota keluarga istana yang sedang jalan-jalan,menyentuh
kantong pundi-pundi dengan kakinya Halini diketahui Ratu Sima. Anggota keluarga
istana itu dinilaisalah dan harus diberi hukuman mati. Akan tetapi atas
usulpersidangan para menteri, hukuman itu diperingan denganhukuman potong kaki.
Kisah ini menunjukkan, begitu tegasdan adilnya Ratu Sima. Ia tidak membedakan
antara rakyatdan anggota kerabatnya sendiri.
b. Keadaan sosial
dan ekonomi kerajaan Kaling
Agama utama yang dianut oleh penduduk
Kalingga pada umumnya Buddha. Agama Buddha berkembang pesat.Bahkan pendeta Cina
yang bernama Hwi-ning datang di Kaling dan tinggal selama tiga tahun. Selama di
Kalingga, ia menerjemahkan kitab suci agama Buddha Hinayana ke dalam bahasa
Cina. Dalam usaha menterjemahkan kitab itu Hwining dibantu oleh seorang pendeta
bernama Jnanabadra.
Mata pencaharian penduduknya
sebagian besar bertani, karena wilayah Kaling dikatakan subur untuk pertanian.
Perekonomian, sudah banyak penduduk yang
melakukan perdagangan apalagi disebutkan ada hubungan dengan Cina.
0 komentar:
Posting Komentar