Jumat, 06 Juni 2014

FOTOGRAFI

0

Fotografi merupakan karya seni yang dibuat dengan mengolah cahaya. Menghasilkan karya foto yang informatif dan memberi nilai rasa/ mood  pada pemirsa, membutuhkan kreatifitas dan rasa estetik dalam melihat cahaya yang menerpa objek pada saat membidiknya. Sember cahaya yang bisa dimanfaatkan adalah cahaya alam (matahari) dan cahaya buatan atau disebut cahaya lampu kilat. Pada pemanfaatan cahaya alam kita akan menjumpai beberapa keadaan yaitu  cahaya sangat cerah (sinar matahari langsung), cerah ( sinar matahari terhalang awan tipis), redup (cuaca mendung) dan cahaya lemah (pada saat matahari tarbit, terbenam, dan malam hari). Pada cahaya buatan juga memiliki karakter dan sifat tersendiri. Dengan kertrampilan penguasaan cahaya semua keadaan bisa dimanfaatkan untuk berkarya fotografi. Dalam mempelajari fotografi kita harus mengetahui bagaimana dan apa saja perangkat yang dibutuhkan.
Para penggemar fotografi akhir-akhir ini memiliki semakin banyak pilihan gear. Jika sebelumnya, telah ada 3 kategori kamera digital, yaitu:
      1.  Kamera kompak / poket: kamera dengan sensor kecil , lensa yang telah menyatu dalam satu system dan kemampuan setting terbatas
      2. Kamera DSLR: kamera dengan sensor besar, keleluasaan setting, dan pilihan berbagai ukuran lensa sesuai kebutuhn (interchangeable lens)
      3. Kamera prosumer: kamera kompak dengan lensa super-zoom dan keleluasaan setting yang hamper setara DSLR 
Faktor-faktor apa saja yang perlu diperhatikan saat memilih kamera mirrorless ini?

(     1)    Desain dan interface
Kamera-kamera mirrorless pada umumnya memiliki desain yang kompak dengan sedikit variasi pada dimensi body-nya, namun memiliki berbagai variasi pada tombol-tombol yang berfungsi sebagai interface antara kamera dan user.
Olympus PEN dan Panasonic G merupakan 2 seri yang memiliki cukup banyak tombol interface  (terasa lebih mirip DSLR) sedangkan Sony NEX mengandalkan internal menu dantouchscreen (terasa seperti kamera kompak) .

(   2)    Ukuran sensor
Ukuran sensor kamera mirrorless pada umumnya lebih besar daripada yang dipakai pada kamera kompak, namun pada umumnya lebih kecil daripada DSLR. Ini akan berpengaruh pada kemampuannya memotret dalam kondisi lowlight (highISO). Kamera-kamera dengan sensor yang lebih besar memiliki kemampuan yang lebih baik untuk menekan noise pada kondisilowlight.
Berdasarkan urutan ukuran sensornya Sony NEX, Ricoh GX dan Samsung NX memiliki sensor besar  dengan ukuran APS-C, disusul Olympus PEN dan Panasonic G dengan sensor 4/3, diikuti oleh Nikon 1 dengan sensor CX dan ditutup oleh Pentax Q dengan ukuran sensor 1/2.3” (setara poket dan prosumer)

(3)    Pilihan setting
Kamera-kamera mirrorless memiliki pilihan setting yang setara dengan DSLR entry level hingga enthusiast, dengan bonus berbagai macam art-filter dan olah digital on-board.

(4)    Fitur
Beberapa seri Olympus PEN dan Panasonic G memiliki image stabilizer. Rata-rata kamera mirrorless sudah dilengkapi denganface-detection. Nikon 1 memiliki kemampuan autofocus denganphase-detect maupun contrast-detect.

(5)    Pilihan lensa
Olympus PEN sebagai pelopor keluarga ini memiliki pilihan lensa paling banyak karena dapat menggunakan lensa-lensa dengan mount 4/3 yang digunakan oleh keluarga DSLR Olympus E. Dengan sendirinya, lensa-lensa tersebut dapat digunakan pula oleh Panasonic G. Kamera-kamera mirrorlesslainnya mengandalkan berbagai macam lens adapter untuk dapat menggunakan berbagai lensa. Kombinasi lensa manual jadul dengan body mirrorless dapat diakomodasi dengan menggunakan adapter M42.

(6)    Aksesoris
Aksesoris tambahan pada kamera mirrorless tidaklah sebanyak pada kamera DSLR. Aksesoris yang bias ditambahkan di antaranya adalah flash, GPS, electronic viewfinder. Beberapa jenis kamera mirrorless tidak menyediakan port untuk aksesoris tambahan.

Kombinasi dari dimensi yang kompak, setting yang leluasa, dan kebebasan memilih lensa terdengar sebagai ramuan ideal bagi para fotografer. Apakah ini berarti bahwa era DSLR telah berakhir?
Untuk saat ini, jawabannya adalah “tidak” … atau mungkin“belum”. Setidaknya ada 2 faktor yang masih menjadi penghalang bagi kamera mirrorless, yaitu:

      1. Ukuran sensor yang – pada umumnya – kecil, sehingga foto yang dihasilkan pada kondisi lowlight (high ISO) masih kalah dari DSLR
      2. Keterbatasan fitur dan aksesoris yang masih belum selengkap DSLR

0 komentar:

Posting Komentar