1.Awal Perkembangan Kerajaan Aceh
Aceh semula
menjadi daerah taklukkan Kerajaan
Pedir. Akibat Malaka jatuh ke tangan Portugis, pedagang yang semula
berlabuh di pelabuhan Malaka beralih ke pelabuhan milik Aceh. Dengan demikian,
Aceh segera berkembang dengan cepat dan akhirnya lepas dari kekuasaan Pedir.
Aceh berdiri sebagai kerajaan merdeka. Sultan pertama yang memerintah dan
sekaligus pendiri Kerajaan Aceh adalah Sultan Ali Mughayat Syah (1514-1528 M).
2.Aspek
Kehidupan Politik dan Pemerintahan
Aceh cepat tumbuh menjadi kerajaan besar karena didukung
oleh faktor sebagai berikut:
a.
Letak Ibu kota Aceh yang sangat strategis.
b.
Pelabuhan Aceh ( Olele ) memiliki persyaratan
yang baik sebagai pelabuhan dagang.
c.
Daerah Aceh kaya dengan tanaman lada sebagai
mata dagangan ekspor yang penting.
d.
Jatuhnya Malaka ke tangan Portugis
menyebabkan pedagang Islam banyak yang singgah ke Aceh.
Sultan Ali
Mughayat Syah merupakan Raja pertama di Aceh sekaligus beliau merupakan pendiri
Kerajaan Aceh. Setelah beliau mangkat, raja selanjutnya adalah Sultan Ibrahim.
Dalam pemerintahannya beliau berhasil menaklukkan Pedir. Raja berikutnya adalah
Iskandar Muda. Pada masa pemerintahan beliau, Aceh mencapai puncak kejayaan dan
menjadi sumber komoditas lada dan emas. Beliau mangkat pada tahun 1636 M dan
digantikan oleh menantunya Iskandar Thani yang tidak memiliki kecakapan. Dalam
pemerintahannya, Kerajaan Aceh terus-menerus mengalami kemunduran.
Letak Aceh
yang strategis menyebabkan perdagangannya maju pesat. Dengan demikian,
kebudayaan masyarakatnya juga makin bertambah maju karena sering berhubungan
dengan bangsa lain. Contohnya, yaitu tersusunnya hukum adat yang dilandasi
ajaran Islam yang disebut Hukum
Adat Makuta Alam.Dengan hukum adat Makuta Alam itulah, sehingga
tata kehidupan dan segala aktivitas masyarakat Aceh didasarkan pada aturan
Islam. Dengan demikian, keadaan Aceh seolah-olah identik dengan Mekah, Arab
Saudi. Atas dasar itulah, Aceh mendapat julukan Serambi Mekah.
4.Aspek Kehidupan Ekonomi dan Sosial
Bidang
perdagangan yang maju menjadikan Aceh makin makmur. Setelah Sultan Ibrahim
dapat menaklukkan Pedir yang kaya akan lada putih, Aceh makin bertambah makmur
dan menjadi sumber
komoditas lada dan emas. Dengan kekayaan melimpah, Aceh mampu membangun
angkatan bersenjata yang kuat.
5.Kemunduran
Kerajaan AcehKemunduran Kerajaan Aceh ketika itu disebabkan oleh hal-hal sebagai-berikut:
- Kekalahan perang
antara Aceh melawan Portugis di Malaka pada tahun 1629 M.
- Tokoh pengganti
Iskandar Muda tidak secakap pendahulunya.
- Permusuhan yang hebat
di antara kaum ulama yang menganut ajaran berbeda.
- Daerah-daerah
yang jauh dari pemerintahan pusat melepaskan diri dengan Aceh.
- Pertahanan Aceh
lemah sehingga bangsa-bangsa Eropa lainnya berhasil mendesak dan menggeser
daerah-daerah perdagangan Aceh. Akibatnya perekonomian semakin melemah.
0 komentar:
Posting Komentar