Rabu, 19 Maret 2014

0

Terbentuknya Kepulauan Indonesia
Banyak teori dan penjelasan tentang penciptaan bumi, mulai dari mitos sampai kepada penjelasan agama dan ilmu pengetahuan. Kali ini kamu belajar sejarah sebagai cabang keilmuan, pembahasannya adalah pendekatan ilmu pengetahuan,yakni asumsi-asumsi ilmiah, yang kiranya juga tidak perlu bertentangan dengan ajaran agama. Salah satu di antara teori ilmiah tentang terbentuknya bumi adalah Teori “Dentuman Besar”(Big Bang), seperti dikemukaan oleh sejumlah ilmuwan dan yang mutakhir seperti ilmuwan besar Inggris, Stephen Hawking. Teori ini menyatakan bahwa alam semesta mulanya berbentuk gumpalan gas yang mengisi seluruh ruang jagad raya. Jika digunakan teleskop besar Mount Wilson untuk mengamatinya akan terlihat ruang jagad raya itu luasnya mencapai radius 500.000.000 tahun cahaya.Gumpalan gas itu suatu saat meledak dengan satu dentuman yang amat dahsyat. Setelah itu, materi yang terdapat di alam semesta mulai berdesakan satu sama lain dalam kondisi suhu dan kepadatan yang sangat tinggi, sehingga hanya tersisa energi berupa proton, neutron dan elektron, yang bertebaran ke seluruh arah.Ledakan dahsyat itu menimbulkan gelembung-gelembung alam semesta yang menyebar dan menggembung ke seluruh penjuru,sehingga membentuk galaksi-galaksi bintang-bintang, matahari, planet-planet, bumi, bulan dan meteorit. Bumi kita hanyalah salah satu titik kecil saja di antara tata surya yang mengisi jagad semesta.

Selanjutnya proses evolusi alam semesta itu memakan waktu kosmologis yang sangat lama sampai beribu-ribu juta tahun. Terjadinya evolusi bumi sampai adanya kehidupan memakan waktuyang sangat panjang. Ilmu palaentologi membaginya dalam enam tahap waktu geologis. Masing-masing ditandai oleh peristiwa alam yang menonjol, seperti munculnya gunung-gunung, benua dan makhluk hidup yang paling sederhana. Proses evolusi bumi dibagi menjadi beberapa periode sebagai berikut.

a.    Arkaikum ( Zaman Tua )/Azoikum ( a=tidak zoon = hewan )
Zaman ini berumur 1 milyar tahun yang lalu. Pada masa ini keadaan lapisan bumi masih panas sekali  dan kulit bumi masih dalam proses pembentukan, temperature bumi masih berubah-ubah. Itulas sebabnya pada saat itu belum ada tanda-tanda kehidupan.

b.    Palaeozoikum ( zaman hidup tua )
Zaman ni diperkirakan berumur 340 juta tahun, temperatur bumi mulai berangsur dingin, sehingga memungkinkan adanya tanda-tanda kehidupan , hewan-hewan kecil ( Mikro organisma ) hewan yang tidak bertulang belakang, jenis ikan, ampibi, dan reptile sudah ada. Zaman ini disebut zaman primer artinya zaman kehidupan pertama

c.    Mesozoikum ( Zaman hidup pertengahan )
Zaman ini diperkirakan berumur 140 juta tahun, pad zaman ini kehidupan sudah mulai berkembang diantaranya jenis reftil mencapai bentuk yang  sangat besar misalnya, Dinosaurus panjangnya mencapai 12 meter dan Atlantasaurus mencapai 30 meter. Kecuali itu jenis burung  dan binatang menyusui tingkat rendah sudah ada.Zaman ini disebut juga  zaman sekunder  artinya zaman kehidupan kedua , bahkan disebut zam Reftil karena jenis hewan reftil ini yang paling banyak hidup.

d.    Neozoikum ( Zaman kehidupan baru )
Zaman ini diperkirakan berumur 60 juta tahun yang lalu, zaman ini dibagi 2 yaitu zaman tersier dan kuarter
1.    Zaman Tersier ( Zaman kehidupan ketiga ). Pada zaman ini  hewan menyusui sudah mulai berkembang dan binatang raksasa mulai berkurang. Beberapa jenis monyet / kera sudah mulai hidup.
2.    Zaman kuarter ( Zaman kehidupan ke empat ). Zaman ini merupakan zaman terpenting karena menurut para ahli bahwa pada masa ini sudah ada tanda-tanda kehidupan manusia. Zaman ini berlangsung sekitar 600 ribu tahun yang lalu.
Zaman kuarter dibagi 2 yaitu zaman diluvium ( Kala plestosin ) dan alluvium ( kala holosen ). Zaman diluvium  disebut jug zaman es , karena pada masa ini  lapisan es dari kutub meluas sehingga menutup daratan Eropa Utara, Asia Utara dan Amerika Utara, Jika suhu turun drastis maka lapisan es semakin luas sehingga air laut turun disebut zaman Glasial. Sebaliknya jika suhu panas naik maka es akan mencair sehingga daerah es berkurang dan permukaan laut menjadi naik, zaman ini disebut zaman interglasial.
Zaman Aluvium ( kala Holosen ) diperkirakan berlangsung sekitar 20 ribu tahun lalu dan pada zaman inilah telah hidup nenek moyang  umat manusia sekarang.
bagaimana terbentuknyaa kepulauan Indonesia adalah sebagai berikut:
1.    Pulau Sumatra, Jawa, Bali, Lombok hingga kepulauan Nusa Tenggara : 
            Pulau-pulau tersebut terbentuk karena adanya aktivitas vulkanisme di bawah permukaan bumi, hasil yang dapat dirasakan di permukaan bumi adalah adanya lava (cairan larutan magma pijar yang mengalir keluar dari dalam bumi). Lama kelamaan lava tersebut memadat bertambah besar membentuk sebuah busur pulau. Proses seperti ini dikenal sebagai Island Arc.
2.    Pulau Sulawesi :   
            Pulau Sulawesi terbentuk akibat pertemuan lempeng Filipina, Indo-Australia, Eurasia dan lempeng mikro lain di daerah tersebut.
3.    Pulau Papua dan Kalimantan : 
            Keduanya terbentuk dari pecahan super benua pada awal terbentuknya permukaan bumi. Teori tektonik lempeng menyebutkan bahwa dahulu seluruh daratan di muka bumi ini adalah satu daratan yang sangat luas bernama Pangea, kemudian induk benua ini terpecah menjadi dua yaitu Godwana (di Utara) dan Laurasia (di Selatan). Seiring berjalannya waktu kedua lempeng besar tersebut terpecah-pecah kembali menjadi benua-benua seperti sekarang.
4.      Pulau-pulau kecil : 

           Proses terbentuknya pulau-pulau ini lebih sederhana dibanding yang lain. Mereka berasal dari endapan pecahan kerang, koral dan binatang laut lainnya. Semakin lama semakin besar dan akhirnya terbentuklah sebuah pulau baru.

0 komentar:

Posting Komentar