Jumat, 12 September 2014

MUSIK TRADISIONAL

0



Pengertian music tradisional

Musik tradisional adalah musik atau seni suara yang berasal dari berbagai daerah, dalam hal ini di Indonesia. Musik tradisional adalah musik yang lahir dan berkembang di suatu daerah tertentu dan diwariskan secara turun temurun dari satu generasi ke generasi berikutnya. Musik ini menggunakan bahasa, gaya, dan tradisi khas daerah setempat.

Jenis – jenis music tradisional
A. Musik Tradisional Aceh   Musik tradisional Aceh mendapat pengaruh dari agama islam.Alat musik yang di pergunakan dalam musik Aceh,antara lain rebana, canangtring, suling(bangsai), gambus, gensang, marwas, dan hareu.

B. Musik Tradisional Sumatra Utara(Batak) Musik di daerah Batak mendapat pengaruh dari musik gereja. Jenis musiknya di sebut dengan gondang atau tataganing.
Alat musik yang di pengaruhi adalah sebagai berikut :
1)   Seruling dengan nama seperti salonat, salodop, sordam, tarafat.
2)    Gerantung(gambang).
3)    Gendang yang di namakan tataganing atau gondang.
4)    Tanggetong atau nungneng, yaitu alat musik yang cara memainkannya dengan memukul pada benda. Sumber bunyinya di hasilkan dari tali atau dawai.
5)    Hasapi, kulcapi, arbab,dan hapetan yang dapat di laras ataupun dapat distem.

C. Musik Tradisional Nias Musik tradisional Nias, pada umumnya untuk mengiringi suatu cerita yang mendatangkan roh-roh dari alam gaib. Alat musik yang di pergunakanya, antara lain sebagai berikut:
1)    Gendang dengan panjang hingga tiga meter dengan 2 kuli. Alat musik ini disebut juga sebagai gendera, todrahi, tamburu, taburana, dan cucu.
2)   Ada dua macam gong. Gong kecil yang di namakan sairama atau faritia dan gong besar yang di namakan gong.
3)    Suling bisa di sebut dengan nama sigu mbawa, suruni mbawa.
4)    Druridana, yaitu garpu tala bambu.
5)    Kecapi yang di namakan dengan sebutan koko.
6)    Rebab yang di sebut lagiya.

D. Musik Tradisional Sumatra Barat(Minangkabau) Musik tradisional dari Sumatra Barat yang terkenal , yaitu talempong.Musik talempong menggunakan alat musik campuran , yaitu alat musik daerah setempat dan alat musik Barat. Alat-alat musik tersebut adalah sebagai berikut :
1) Alat Musik Daerah :
a) Alat musik perkusi, seperti gendang besar(gendang dol), gendang sedang, rebana, talempong, katipung, dan gong(canang).
b) Alat musik tiup, seperti suling, saluang, bansai, puput batak padi, puput tanduk, dan bansi.
2) Alat Musik Barat Contoh alat musik Barat, antara lain gitar, terompet, dan biola

E. Alat Musik Tradisional Riau Riau memiliki dua musik tradisional yang terdiri atas musik gambus, dan orkes Melayu.
1)       Musik Gambus Musik gambus mendapat pengaruh dari agama islam. Musik ini mempunyai nama cinta dan Islam. Pemain musik gambus merangkap sebagai penyanyi atau vokalis. Alat musik yang di gunakan, antara lain gambus, rebana, dan biola.
2)       Orkes Melayu Orkes Melayu merupakan musik yang membawa lagu-lagu Melayu asli.Alat musik yang di gunakan, antara lain akordeon, empat buah gendang melayu dan gong kecil. Orkes ini dalam perkembangannya merupakan musik Melayu atau yang pada saat ini di kenal dengan musik dangdut.

F. Musik Tradisional Jakarta(Betawi) Musik tradisional dari Jakarta(Betawi), antara lain gambang kromong dan tanjidor.
1)      Gambang Kromong Gambang kromong merupakan perpaduan antara musik gamelan dengan alat musik Barat.Pada umumnya,musik gambang kromong dimainkan oleh sekelompok masyarakat asli dan masyarakat Tionghoa.Dengan demikian,tangga nada yang di pergunakan adalah nada pentatonis Cina.Alat musik yang di gunakan,antara lain gong,gendang,bonang,krecek,rebab,biola,gambang,dan suling.
2)      Tanjidor Tanjidor merupakan musik tradisional yang memiliki ciri yang khas,yaitu menggunakan dan dilengkapi dengan bas drum(gederang).Para pemain musiknya bermusik sambil berdiri.

 G. Musik Tradisional Jawa Barat Jawa barat memiliki keanekaragaman jenis musik tradisional,antara lain sebagai berikut ini :
1)      Gamelan Degung Degung merupakan seperangkat gamelan yang memiliki ciri khas tertentu.Alat musik yang di pergunakan,yaitu bonang,saron,rincik,rebab,gendang,kecapi,suling,peking,gong,dan jenglong.Gamelan degung di kenal sejak zaman kerajaan Pajajaran.Gamelan degung dalam kehidupan sehari-hari berfungsi untuk mengiringi berbagai upacara keagamaan dan mengiringi sendra tari(sebagai hiburan).
2)      Angklung Angklung merupakan alat musik yang terbuat dari bambu yang dimainkan dengan cara dikocok(digoyang).Musik angklung menggunakan tangga nada diatonis.
3)      Calung Calung merupakan alat musik yang terbuat dari bambu .Calung merupakan seperangkat alat musik yang cara memainkkannya dengan cara di pukul.Tangga nada yang dipergunakannya adalah pentatonis berlanras pelog dan selendro.Calung terdiri atas calung gamelan,calung gambang,dan calung jingjing.
4)      Tarling Tarling merupakan singkatan dari gitar dan suling.Musik tarling berasal dari Cirebon.Pada awalnya,alat tarling berasal dari gamelan bambu.kemudian,berkembang pada gamelan yang terbuat dari perunggu atau besi dan menggunakan alat musik kecapi.Setelah mendapat pengaruh dari musik Barat,kecapi diganti oleh alat musik gitar.
5)      Calempungan Calempungan adalah musik tradisional yang mengutamakn vokal atau nyanyian.alat musik yang dippergunakan,yaitu calempung(bambu besar yang di beri dawai),rebab,kecapi,gendang,dan gong.
6)      Arumba Arumba merupakan singkatan dari alunan rumbun bambu.Pada dasarnya arumba memiliki kemiripan dengan musik angklung.
7)      Kliningan atau Klenengan Klenengan adalah suatu permainan musik gamelan yang menggunakan vokal atau nyanyian.Didalam mengiringi nyanyian ,musik keliningan di lengkapi dengan gendang yang berfungsi mengiringi suat tarian.
8)      Gending Cianjuran Gending Cianjuran merupakan jenis musik tradisional yang mengutamakan vokal/nyanyian.Didalam mengiringi vokal,alat musik yang di pergunakan adalah suling,kecapi,dan rebab.

H. Musik Tradisional Jawa Musik tradisional yang berasal dari Jawa Tengah dan Jwa Timur,yaitu gamelan.Musi gamelan menggunakan tangga nada pentatonis yang belaras pelog dan salendro.Gamelan di Jawa memiliki nama-nama seperti gamelan gede,gamelan munggang,gamelan sekatem,dan gamelan kodok ngorek.Fungsi musik gamelan,antara lain untuk mengiringi upacara adat(seperti pernikahan dan khitanan),hiburan,dan mengiringi pertunjukan(wayang orang atau wayang kulit).

I. Musik Tradisional Kalimantan Musik tradisional Kalimantan memiliki ciri khas musik suku Dayak dengan alat musik berikut.
1)      Kacapi atau sampek merupakan alat musik semacam lute yang di mainkan dengan cara di petik.
2)      Sulit di sebut koledi atau keruri atau kedire.
3)      Gong yang disebut sebagai tawak.
4)      Gendang besar dan gendang kecil. Selain itu,daerah Banjarmasin terdapat orkes karawitan khas daerah banjar dengan alat musiknya,yaitu rebab,suling,gambang,dan gender.

J. Musik Tradisional Sulawesi Utara Sulawesi Utara memiliki jenis musik berikut ini.
1)      Musik Daerah Minahasa Musik daerah Minahasa yang terkenal adalah kolintang.Kolintang merupakan alat musik yang terbuat dari bilahan kayu.Musik kolintang menggunakan tangga nada diatonis.Cara memainkannya di pukul dengan alat.
2)      Musik Daerah Sanggihe-Talaud Musik di daerah ini mendapat pengaruh dari agama Kristen.Alat-alat musik yang digunakan,yaitu garpu tala dari bambu,suling bambu(bansi),tegonggong(gendang kulit),salude(semacam siter yang memiliki dua dawai),serta arababu(seperti siter).

K. Musik Tradisioanl Sulawesi Selatan(Makassar) Sulawasi Selatan memiliki dua jenis musik tradisional,yaitu musik daerah Makassar  dan musik daerah Bugis.
1)      Musik Daerah Makassar Musik daerah Makassar disebut sebagai musik genrang bulo.Musik ini semacam gendang tanpa kulit.Cara memainkannya dengan car di pukul pada suatu benda.
2)      Musik Daerah Bugis Musik daerah Bugis dinamakan idiokordo.Pada jenis musik tradisional daerah Makassar dan Bugis sama-sama menggunakan alat musik sebagai berikut.
a)      Gendang(genderang dan terbang atau rebana).
b)      Keso merupakan alat musik semacam rebab dengan dua dawai.
c)       Kecapi (Makassar) atau Kacaping(Bugis).
d)      Alat musik tiup terdiri atas puwi-puwi (hobo),basing-basing(klarinet),basing Bugis (suling kembang).
e)      Papandi atau talindo merupakan alat musik dengan satu dawai.

L. Musik Tradisional Bali Musik tradisional Bali memiliki kemiripan dengan musik tradisional Jawa yaitu musik gamelan.Perbedaannya terletak pada resonator an bentuk dari gamelan(instrumen gamelan).
1)      Gamelan Bali,resonatornya lebih tinggi daripada gamelan Jawa.
2)      Instrumen gamelan Bali lebih kecil dari gamelan Jawa
3)      Gamelan Bali cara memainkan iramanya lebih cepat atau dinamis di bandingkan gamelan Jawa.

M. Musik Tradisional Nusa Tengara Barat Musik tradisional Nusa Tenggara Barat terdiri atas musik daerah Bima dan musik daerah Sumba.
1)      Musik Daerah Bima Musik daerah Bima mendapat pengaruh dari musik Jawa sehingga memiliki jenis alat musik yang beranekaragam .Alat musiknya,seperti gaputala,bambu,silu(hobo),saroni(sejenis suling bambu menggunakan ban),idiokordo empat dawai,muri(klarinet dari daun),dan genggong(jeuharp)
2)      Musik Daerah Sumba Jenis musik daerah Sumba lebih mengutamakan pada vokalis atau penyanyi.Ciri khasnya adalah nyanyian para wanita.Alat musik yang di gunakan antara lain jungga(merupakan musik tiup),siuling hidung,katala(sejenis gong),dan lamba(gendang satu kulit).

N. Musik Tradisional Nusa Tenggara Timur Nusa Tenggara Timur memiliki alat musik yang khas,yaitu sebagai berikut.
1)      Sasando merupakan alat musik siter yang terbuat dari bambu yang terdiri atas 36 dawai yang di buat dari logam,sedangkan resonatornya di buat dari daun palem yang di susun atau di rangkai dalam bentuk mangkok yang meliputi siter.Sasando merupakan alat musik yang berasal dari P.Rote Nusa Tenggara Timur.Cara memainkannya dengan di petik.Alat musik ini hampir sama dengan gitar.
2)      Dadako merupakan alat musik yang sumber bunyinya dari tali.Dadako dimainkan dengan cara di pukul pada suatu benda.
3)      Alat musik yang lain seperti,bobi atai foe/semaku(sejenis suling),gong kecil,bibiliku pihar(gendang satu kulit),puwi-puwi atau hilu/kabarung(sejenis suling yang menggunakan ban).

O. Musik Tradisional Maluku Maluku memiliki alat musik tradisional yang hampir sama di setiap daerahnya,yaitu sebagai berikut.
1)      Tifa (semacam gendang).
2)      Idiokordo yang dinamakan tatabuhan.
3)      Gong.
4)      Arababu (rebab dengan resonatornya dan tempurung).
5)      Korno,yaitu alat musik tiup yang di buat dari siput dan di namakan fuk-fuk.

  P. Musik Tradisional Papua Musik tradisional Papua mendapat pengaruh dari Maluku karena letaknya berdekatan.Alat musiknya yang unik dan khas dari papua,yaitu genderang dengan hiasan pahatan,pewarnaan yang artistik,dan kulitnya dari kulit biawak yang di sebut tifa.Alat musik yang lain yaitu sekakas merupakan alat musik yang di gunakan untuk perburuan ikan hiu di laut.alat-alat musik yang lain pada umumnya sama seperti daerah maluku,yaitu rebab,gong,dan rebana.

  Fungsi  Musik  Tradisional
1.       Sarana upacara budaya (ritual)
Musik di Indonesia, biasanya berkaitan erat dengan upacara- upacara kematian, perkawinan, kelahiran, serta upacara keagamaan dan kenegaraan. Bunyi-bunyian dan nada-nada yang dihasilkan sangat memungkinkan untuk mendukung upacara budaya ( Ritual). Di beberapa daerah, bunyi yang dihasilkan oleh instrumen atau alat tertentu diyakini memiliki kekuatan magis. Oleh karena itu, instrumen seperti itu dipakai sebagai sarana kegiatan adat masyarakat. Dari penjelasan di atas maka dapat dikatakan bahwa musik tradisional dapat berfungsi sebagai sarana dalam suatu upacara budaya (Ritual).
2. Sarana Hiburan
Dalam hal ini, musik merupakan salah satu cara untuk menghilangkan kejenuhan akibat rutinitas harian, serta sebagai sarana rekreasi dan ajang pertemuan dengan warga lainnya. Umumnya masyarakat Indonesia sangat antusias dalam menonton pagelaran musik. Jika ada perunjukan musik di daerah mereka, mereka akan berbondong- bondong mendatangi tempat pertunjukan untuk menonton.
Pada jaman dahulu, pada masa kerajaan memerintah di daerah-daerah di Indonesia, setiap ada tamu kerajaan yang datang maka akan disambut oleh iringan-iringan musik tradisional sebagai upacara penyambutan dan sebagai sarana penghibur bagi para tamu kerajaan untuk melepas lelah.

3. Sarana Ekspresi Diri
Bagi para seniman musik (baik pencipta lagu maupun pemain musik), musik adalah media untuk mengekspresikan diri mereka. Melalui musik, mereka mengaktualisasikan potensi dirinya. Melalui musik pula, mereka mengungkapkan perasaan, pikiran, gagasan, dan cita- cita tentang diri, masyarakat, Tuhan, dan dunia.

4. Sarana Komunikasi
Di beberapa tempat di Indonesia, bunyi- bunyi tertentu yang memiliki arti tertentu bagi anggota kelompok masyarakatnya. Umumnya, bunyi- bunyian itu memiliki pola ritme tertentu, dan menjadi tanda bagi anggota masyarakatnya atas suatu peristiwa atau kegiatan. Alat yang umum digunakan dalam masyarakat Indonesia adalah kentongan, bedug di masjid, dan lonceng di gereja.
Pada jaman dahulu, musik digunakan sebagai sarana komunikasi antara jenderal dan prajuritnya dalam peperangan, hal ini terlihat dari genderang yang mereka bawa pada saat peperangan. Bunyi dan ritme genderang disini bermacam-macam sesuai dengan perintah yang diberikan sang jenderal kepada penabuh genderang, ada ritme untuk menyerang, ada ritme untuk bertahan, dan ada pula ritme untuk mundur. Dari penjelasan di atas jelas sekali bahwa musik dapat berfungsi sebagai sarana komunikasi.

5. Pengiring Tarian
Musik dan tarian masing-masing mempunyai pola dan ritme yang saling berhubungan, suatu tarian tanpa diiringi irama musik maka akan terasa hampa (kosong) dan menyulitkan bagi sang penari karena mereka tidak mempunyai gambaran ritme dan tempo yang akan mereka gunakan untuk menuntun mereka dalam menari.
Di berbagai daerah di Indonesia, bunyi- bunyian atau musik diciptakan oleh masyarakat untuk mengiringi tarian- tarian daerah. Oleh sebab itu, kebanyakan tarian daerah di Indonesia hanya bisa diiringi oleh musik daerahnya sendiri. Selain musik daerah, musik- musik pop dan dangdut juga dipakai untuk mengiringi tarian- tarian modern, seperti dansa, poco- poco, dan sebagainya.

6. Sarana Ekonomi
Bagi para musisi dan artis professional, musik adalah sarana penghidupan ekonomi mereka. Mereka dihargai lewat karya (lagu) yang mereka buat dan yang mereka mainkan. Semakin bagus dan semakin populernya suatu karya seni musik maka akan semakin tinggi penghargaan yang diberikan baik penghargaan dalam bentuk materiil maupun moral.
Dalam dunia industri musik, para musisi yang bekerja sama dengan industri rekaman, mereka akan merekam hasil karya mereka dalam bentuk pita kaset dan cakram padat (Compact Disk/CD) serta menjualnya ke pasaran. Dari hasil penjualannya ini mereka mendapatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Selain dalam media kaset dan CD. Para musisi juga melakukan pertunjukan yang dipungut biaya. Pertunjukan tidak hanya dilakukan di suatu tempat, tetapi juga bisa dilakukan di daerah- daerah lain di Indonesia ataupun di luar Indonesia yang dapat menghasilkan pendapatan bagi mereka.

7. Sarana Perang
Pada point nomer empat telah disinggung sedikit bahwa Pada jaman dahulu, musik digunakan sebagai sarana komunikasi antara jenderal dan prajuritnya dalam peperangan, hal ini terlihat dari genderang yang mereka bawa pada saat peperangan. Bunyi dan ritme genderang disini bermacam-macam sesuai dengan perintah yang diberikan sang jenderal kepada penabuh genderang, ada ritme untuk menyerang, ada ritme untuk bertahan, dan ada pula ritme untuk mundur. Dari penjelasan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa musik dapat digunakan untuk membantu strategi dalam berperang.
Selain digunakan sebagai strategi dalam berperang, musik juga dapat membangkitkan semangat juang para prajurit. Dalam setiap kesatuan militer pasti mempunyai Mars yang selalu mereka nyanyikan untuk meningkatkan dan membangkitkan semangat dalam peperangan

Ciri – ciri music tradisional
Dipelajari Secara Lisan
Sebagai bagian dari kebudayaan, musik daerah diwariskan secara turun temurun. Proses pewarisan musik ini biasanya dilakukan secara lisan. Generasi tua mengajarkan komposisi musik daerah kepada generasi muda. Anak-anak itu akan meneruskannya pula kepada anak-anak mereka. Demikian seterusnya, sehingga tradisi musik tersebut tetap dikenal oleh masyarakat. Atau orang yang telah mahir memainkan instrumen musiknya atau terampil menyanyikan lagu-lagu daerah akan memberikan contoh kepada pengikutnya untuk kemudian ditirukan. Orang yang belajar harus menghapalkannya tanpa ada catatan. Dengan terus berlatih, ia akan menguasai semakin banyak lagu dan teknik.

Tidak Memiliki Notasi
Proses pembelajaran yang berlangsung secara lisan membuat partitur (naskah musik) menjadi suatu hal yang tidak terlalu penting. Oleh karena itu, sangat lazim jika musik tradisional daerah tidak memiliki partitur notasi tertentu. Walau demikian, ada beberapa daerah yang memiliki notasi musik seperti di Pulau Jawa dan Bali. Namun, notasi ini tetap tidak memiliki partitur, tapi dipelajari secara lisan. Sebenarnya, hal ini dikemudian hari dapat menimbulkan masalah. Jika orang-orang yang belajar tentang kesenian itu semakin sedikit atau malah tidak ada, kesenian tersebut bisa punah. Tanpa catatan tertulis, orang lain tidak bisa melestarikannya.

Bersifat Informal
Musik Tradisional sangat lazim digunakan sebagai suatu bentuk ekspresi masyarakat. Musik ini banyak digunakan dalam kegiatan rakyat biasa sehingga bersifat lebih sederhana dan informal / santai. Hanya jika digunakan di kalangan istana saja jenis musik ini menjadi lebih kompleks dan formal / serius.


Pemainnya Tidak Terspesialisasi
Sistem yang dikembangkan dalam proses belajar instrumen musik daerah biasanya bersifat generalisasi. Pemain musik tradisional belajar untuk dapat memainkan setiap instrumen yang ada dalam suatu jenis musik daerah. Mereka akan belajar memainkan instrumen mulai dari yang termudah sampai yang terumit. Jadi, pemain musik daerah yang sudah mahir mempunyai kemampuan untuk memainkan semua instrumen musik tersebut.

Syair Lagu Berbahasa Daerah
Selain syair yang menggunakan bahasa daerah, musik tradisional juga menggunakan alunan melodi dan irama yang menunjukkan ciri khas kedaerahan. Misalnya, syair lagu dari daerah Jawa . Alunan melodinya pun menggunakan nada-nada dari tangga nada pelog dan slendro. Contoh lainnya, syair lagu dari daerah Jakarta umumnya berbahasa Betawi dan alunan melodinya tersusun atas tangga-tangga nada diatonis.


Lebih Melibatkan Alat Musik Daerah
Umumnya, permainan musik dalam lagu-lagu daerah di Indonesia dibawakan dengan alat-alat musik khas dari daerah-daerah itu sendiri. Contoh, lagu -lagu daerah Jawa umumnya diiringi oleh alat musik khas Jawa, yaitu gamelan. Contoh lainnya, lagu-lagu daerah Sulawesi Utara umumnya diiringi alat musik khas Sulawesi Utara, yaitu Kulintang.


Merupakan Bagian dari Budaya Masyarakat
Musik tradisional merupakan salah satu bentuk kebudayaan yang berkembang di dalam kehidupan masyarakat. Oleh karena itu, setiap ciri kebudayaan masyarakat Sang Penciptanya pasti sudah melekat erat didalamnya. Musik daerah merupakan salah satu bentuk gambaran kebudayaan suatu daerah, selain tarian, pakaian, dan adat kebiasaan lainnya. Melalui musik daerah, kita dapat mengenali daerah asal musik itu dan ciri budaya masyarakatnya. Misalnya : ketika kita mendengarkan permainan gamelan Jawa kita akan langsung mengetahui kalau itu adalah musik daerah Jawa Tengah, bukan Sunda. Kita dapat mengenalinya lewat karakter permainan gamelan terutama lewat suara, irama, dan lagunya. Karakter inilah yang menggambarkan ciri khas adat Jawa. Salah satu contohnya adalah irama musik gamelan Jawa yang umumnya terdengar melantun halus dan lembut. Hal ini menunjukkan budaya orang Jawa yang menekankan tutur kata yang halus, ramah, dan sopan.

Contoh musik tradisional
Daerah jakarta/betawi, misalnya gambang kromong dengan lagu-lagunya jali-jali,kicir-kicir, dan lain-lain.
Daerah Sunda, misalnya calung, degung, anklung, gamelan,dengan lagu-lagu nya tokecang, bubuy bulan dan lain-lain.
Daerah cirebon, misalnya tarling dengan lagunya warung pojok, dan lain-lain.
Daerah jawa tengah, misalnya gamelan dengan lagu-lagunya jamuran, gundul-gundul pacul, gambang suling, dan lain-lain.
Daerah sumatra, misalnya orkes melayu klasik dengan lagu-lagunya kambanglah bunga, tanjung katung, dan lain-lain.
Daerah sulawesi, misalnya musik kulintang dengan lagu-lagunya ina ni keke, binde biluhuta, dan lain-lain.
Daerah madura, misalnya gamelan sandur dengan lagu-lagunya tanduk majeng, karapan sapi, dan lain-lain.

Makna musik tradisional

          Makna dan peranan musik tradisional nusantaran adalah mampu memenuhi kebutuhan estetis (keindahan) dan jiwa (sepiritual),pada umumnya dalam situasi normal dan tenang, orang lebih menginginkan kehidupan mapan dan musik karawitan (jawa) di anggap mampu memenuhi kehidupan itu. Mampu meredam emosi dan kemarahan jiwa yang tidak terkendali, dahulu leluhur orang jawa telah sampai pada tingkat pemahaman yang halus mengenai cara mengungkapkan kemarahan orang lain. Melalui bahasa musik dan bentuk gending, orang bisa marah, benci, rindu, jatuh cinta, mengkritik, memuji, protes kepada raja, menyindir ahli agama, dan sebagainya tanpa harus melukai orang yang di tuju. sebagai kekuatan dan spirit

0 komentar:

Posting Komentar