Musik
tradisional adalah musik atau seni suara yang berasal dari berbagai daerah,
dalam hal ini di Indonesia. Musik tradisional adalah musik yang lahir dan
berkembang di suatu daerah tertentu dan diwariskan secara turun temurun dari
satu generasi ke generasi berikutnya. Musik ini menggunakan bahasa, gaya, dan
tradisi khas daerah setempat.
Jenis – jenis music tradisional
A.
Musik Tradisional Aceh Musik
tradisional Aceh mendapat pengaruh dari agama islam.Alat musik yang di
pergunakan dalam musik Aceh,antara lain rebana, canangtring, suling(bangsai),
gambus, gensang, marwas, dan hareu.
B.
Musik Tradisional Sumatra Utara(Batak) Musik di daerah Batak mendapat pengaruh
dari musik gereja. Jenis musiknya di sebut dengan gondang atau tataganing.
Alat
musik yang di pengaruhi adalah sebagai berikut :
1) Seruling dengan nama seperti salonat,
salodop, sordam, tarafat.
2) Gerantung(gambang).
3) Gendang yang di namakan tataganing atau
gondang.
4) Tanggetong atau nungneng, yaitu alat musik
yang cara memainkannya dengan memukul pada benda. Sumber bunyinya di hasilkan
dari tali atau dawai.
5) Hasapi, kulcapi, arbab,dan hapetan yang
dapat di laras ataupun dapat distem.
C.
Musik Tradisional Nias Musik tradisional Nias, pada umumnya untuk mengiringi
suatu cerita yang mendatangkan roh-roh dari alam gaib. Alat musik yang di
pergunakanya, antara lain sebagai berikut:
1) Gendang dengan panjang hingga tiga meter
dengan 2 kuli. Alat musik ini disebut juga sebagai gendera, todrahi, tamburu,
taburana, dan cucu.
2) Ada dua macam gong. Gong kecil yang di
namakan sairama atau faritia dan gong besar yang di namakan gong.
3) Suling bisa di sebut dengan nama sigu
mbawa, suruni mbawa.
4) Druridana, yaitu garpu tala bambu.
5)
Kecapi yang di namakan dengan sebutan
koko.
6) Rebab yang di sebut lagiya.
D.
Musik Tradisional Sumatra Barat(Minangkabau) Musik tradisional dari Sumatra
Barat yang terkenal , yaitu talempong.Musik talempong menggunakan alat musik
campuran , yaitu alat musik daerah setempat dan alat musik Barat. Alat-alat
musik tersebut adalah sebagai berikut :
1)
Alat Musik Daerah :
a)
Alat musik perkusi, seperti gendang besar(gendang dol), gendang sedang, rebana,
talempong, katipung, dan gong(canang).
b)
Alat musik tiup, seperti suling, saluang, bansai, puput batak padi, puput
tanduk, dan bansi.
2)
Alat Musik Barat Contoh alat musik Barat, antara lain gitar, terompet, dan
biola
E.
Alat Musik Tradisional Riau Riau memiliki dua musik tradisional yang terdiri
atas musik gambus, dan orkes Melayu.
1) Musik Gambus Musik gambus mendapat
pengaruh dari agama islam. Musik ini mempunyai nama cinta dan Islam. Pemain
musik gambus merangkap sebagai penyanyi atau vokalis. Alat musik yang di
gunakan, antara lain gambus, rebana, dan biola.
2) Orkes Melayu Orkes Melayu merupakan
musik yang membawa lagu-lagu Melayu asli.Alat musik yang di gunakan, antara
lain akordeon, empat buah gendang melayu dan gong kecil. Orkes ini dalam
perkembangannya merupakan musik Melayu atau yang pada saat ini di kenal dengan
musik dangdut.
F.
Musik Tradisional Jakarta(Betawi) Musik tradisional dari Jakarta(Betawi),
antara lain gambang kromong dan tanjidor.
1) Gambang Kromong Gambang kromong merupakan
perpaduan antara musik gamelan dengan alat musik Barat.Pada umumnya,musik
gambang kromong dimainkan oleh sekelompok masyarakat asli dan masyarakat
Tionghoa.Dengan demikian,tangga nada yang di pergunakan adalah nada pentatonis
Cina.Alat musik yang di gunakan,antara lain
gong,gendang,bonang,krecek,rebab,biola,gambang,dan suling.
2) Tanjidor Tanjidor merupakan musik
tradisional yang memiliki ciri yang khas,yaitu menggunakan dan dilengkapi
dengan bas drum(gederang).Para pemain musiknya bermusik sambil berdiri.
G. Musik Tradisional Jawa Barat Jawa barat
memiliki keanekaragaman jenis musik tradisional,antara lain sebagai berikut ini
:
1) Gamelan Degung Degung merupakan
seperangkat gamelan yang memiliki ciri khas tertentu.Alat musik yang di
pergunakan,yaitu
bonang,saron,rincik,rebab,gendang,kecapi,suling,peking,gong,dan
jenglong.Gamelan degung di kenal sejak zaman kerajaan Pajajaran.Gamelan degung
dalam kehidupan sehari-hari berfungsi untuk mengiringi berbagai upacara
keagamaan dan mengiringi sendra tari(sebagai hiburan).
2) Angklung Angklung merupakan alat musik
yang terbuat dari bambu yang dimainkan dengan cara dikocok(digoyang).Musik
angklung menggunakan tangga nada diatonis.
3) Calung Calung merupakan alat musik yang
terbuat dari bambu .Calung merupakan seperangkat alat musik yang cara
memainkkannya dengan cara di pukul.Tangga nada yang dipergunakannya adalah
pentatonis berlanras pelog dan selendro.Calung terdiri atas calung gamelan,calung
gambang,dan calung jingjing.
4) Tarling Tarling merupakan singkatan dari
gitar dan suling.Musik tarling berasal dari Cirebon.Pada awalnya,alat tarling
berasal dari gamelan bambu.kemudian,berkembang pada gamelan yang terbuat dari
perunggu atau besi dan menggunakan alat musik kecapi.Setelah mendapat pengaruh
dari musik Barat,kecapi diganti oleh alat musik gitar.
5) Calempungan Calempungan adalah musik
tradisional yang mengutamakn vokal atau nyanyian.alat musik yang
dippergunakan,yaitu calempung(bambu besar yang di beri
dawai),rebab,kecapi,gendang,dan gong.
6) Arumba Arumba merupakan singkatan dari
alunan rumbun bambu.Pada dasarnya arumba memiliki kemiripan dengan musik
angklung.
7) Kliningan atau Klenengan Klenengan adalah
suatu permainan musik gamelan yang menggunakan vokal atau nyanyian.Didalam
mengiringi nyanyian ,musik keliningan di lengkapi dengan gendang yang berfungsi
mengiringi suat tarian.
8) Gending Cianjuran Gending Cianjuran
merupakan jenis musik tradisional yang mengutamakan vokal/nyanyian.Didalam
mengiringi vokal,alat musik yang di pergunakan adalah suling,kecapi,dan rebab.
H.
Musik Tradisional Jawa Musik tradisional yang berasal dari Jawa Tengah dan Jwa
Timur,yaitu gamelan.Musi gamelan menggunakan tangga nada pentatonis yang
belaras pelog dan salendro.Gamelan di Jawa memiliki nama-nama seperti gamelan
gede,gamelan munggang,gamelan sekatem,dan gamelan kodok ngorek.Fungsi musik
gamelan,antara lain untuk mengiringi upacara adat(seperti pernikahan dan
khitanan),hiburan,dan mengiringi pertunjukan(wayang orang atau wayang kulit).
I.
Musik Tradisional Kalimantan Musik tradisional Kalimantan memiliki ciri khas
musik suku Dayak dengan alat musik berikut.
1) Kacapi atau sampek merupakan alat musik
semacam lute yang di mainkan dengan cara di petik.
2) Sulit di sebut koledi atau keruri atau
kedire.
3) Gong yang disebut sebagai tawak.
4) Gendang besar dan gendang kecil. Selain
itu,daerah Banjarmasin terdapat orkes karawitan khas daerah banjar dengan alat
musiknya,yaitu rebab,suling,gambang,dan gender.
J.
Musik Tradisional Sulawesi Utara Sulawesi Utara memiliki jenis musik berikut
ini.
1) Musik Daerah Minahasa Musik daerah
Minahasa yang terkenal adalah kolintang.Kolintang merupakan alat musik yang terbuat
dari bilahan kayu.Musik kolintang menggunakan tangga nada diatonis.Cara
memainkannya di pukul dengan alat.
2) Musik Daerah Sanggihe-Talaud Musik di
daerah ini mendapat pengaruh dari agama Kristen.Alat-alat musik yang
digunakan,yaitu garpu tala dari bambu,suling bambu(bansi),tegonggong(gendang
kulit),salude(semacam siter yang memiliki dua dawai),serta arababu(seperti
siter).
K.
Musik Tradisioanl Sulawesi Selatan(Makassar) Sulawasi Selatan memiliki dua
jenis musik tradisional,yaitu musik daerah Makassar dan musik daerah Bugis.
1) Musik Daerah Makassar Musik daerah
Makassar disebut sebagai musik genrang bulo.Musik ini semacam gendang tanpa
kulit.Cara memainkannya dengan car di pukul pada suatu benda.
2) Musik Daerah Bugis Musik daerah Bugis
dinamakan idiokordo.Pada jenis musik tradisional daerah Makassar dan Bugis
sama-sama menggunakan alat musik sebagai berikut.
a) Gendang(genderang dan terbang atau
rebana).
b) Keso merupakan alat musik semacam rebab
dengan dua dawai.
c) Kecapi (Makassar) atau Kacaping(Bugis).
d) Alat musik tiup terdiri atas puwi-puwi
(hobo),basing-basing(klarinet),basing Bugis (suling kembang).
e) Papandi atau talindo merupakan alat musik
dengan satu dawai.
L.
Musik Tradisional Bali Musik tradisional Bali memiliki kemiripan dengan musik
tradisional Jawa yaitu musik gamelan.Perbedaannya terletak pada resonator an
bentuk dari gamelan(instrumen gamelan).
1) Gamelan Bali,resonatornya lebih tinggi
daripada gamelan Jawa.
2) Instrumen gamelan Bali lebih kecil dari
gamelan Jawa
3) Gamelan Bali cara memainkan iramanya
lebih cepat atau dinamis di bandingkan gamelan Jawa.
M.
Musik Tradisional Nusa Tengara Barat Musik tradisional Nusa Tenggara Barat
terdiri atas musik daerah Bima dan musik daerah Sumba.
1) Musik Daerah Bima Musik daerah Bima
mendapat pengaruh dari musik Jawa sehingga memiliki jenis alat musik yang
beranekaragam .Alat musiknya,seperti gaputala,bambu,silu(hobo),saroni(sejenis
suling bambu menggunakan ban),idiokordo empat dawai,muri(klarinet dari
daun),dan genggong(jeuharp)
2) Musik Daerah Sumba Jenis musik daerah
Sumba lebih mengutamakan pada vokalis atau penyanyi.Ciri khasnya adalah
nyanyian para wanita.Alat musik yang di gunakan antara lain jungga(merupakan
musik tiup),siuling hidung,katala(sejenis gong),dan lamba(gendang satu kulit).
N.
Musik Tradisional Nusa Tenggara Timur Nusa Tenggara Timur memiliki alat musik
yang khas,yaitu sebagai berikut.
1) Sasando merupakan alat musik siter yang
terbuat dari bambu yang terdiri atas 36 dawai yang di buat dari logam,sedangkan
resonatornya di buat dari daun palem yang di susun atau di rangkai dalam bentuk
mangkok yang meliputi siter.Sasando merupakan alat musik yang berasal dari
P.Rote Nusa Tenggara Timur.Cara memainkannya dengan di petik.Alat musik ini
hampir sama dengan gitar.
2) Dadako merupakan alat musik yang sumber
bunyinya dari tali.Dadako dimainkan dengan cara di pukul pada suatu benda.
3) Alat musik yang lain seperti,bobi atai
foe/semaku(sejenis suling),gong kecil,bibiliku pihar(gendang satu
kulit),puwi-puwi atau hilu/kabarung(sejenis suling yang menggunakan ban).
O.
Musik Tradisional Maluku Maluku memiliki alat musik tradisional yang hampir
sama di setiap daerahnya,yaitu sebagai berikut.
1) Tifa (semacam gendang).
2) Idiokordo yang dinamakan tatabuhan.
3) Gong.
4) Arababu (rebab dengan resonatornya dan
tempurung).
5) Korno,yaitu alat musik tiup yang di buat
dari siput dan di namakan fuk-fuk.
P. Musik Tradisional Papua Musik tradisional
Papua mendapat pengaruh dari Maluku karena letaknya berdekatan.Alat musiknya
yang unik dan khas dari papua,yaitu genderang dengan hiasan pahatan,pewarnaan
yang artistik,dan kulitnya dari kulit biawak yang di sebut tifa.Alat musik yang
lain yaitu sekakas merupakan alat musik yang di gunakan untuk perburuan ikan
hiu di laut.alat-alat musik yang lain pada umumnya sama seperti daerah
maluku,yaitu rebab,gong,dan rebana.
Fungsi
Musik Tradisional
1. Sarana upacara budaya (ritual)
Musik
di Indonesia, biasanya berkaitan erat dengan upacara- upacara kematian,
perkawinan, kelahiran, serta upacara keagamaan dan kenegaraan. Bunyi-bunyian
dan nada-nada yang dihasilkan sangat memungkinkan untuk mendukung upacara
budaya ( Ritual). Di beberapa daerah, bunyi yang dihasilkan oleh instrumen atau
alat tertentu diyakini memiliki kekuatan magis. Oleh karena itu, instrumen
seperti itu dipakai sebagai sarana kegiatan adat masyarakat. Dari penjelasan di
atas maka dapat dikatakan bahwa musik tradisional dapat berfungsi sebagai
sarana dalam suatu upacara budaya (Ritual).
2.
Sarana Hiburan
Dalam
hal ini, musik merupakan salah satu cara untuk menghilangkan kejenuhan akibat
rutinitas harian, serta sebagai sarana rekreasi dan ajang pertemuan dengan
warga lainnya. Umumnya masyarakat Indonesia sangat antusias dalam menonton
pagelaran musik. Jika ada perunjukan musik di daerah mereka, mereka akan
berbondong- bondong mendatangi tempat pertunjukan untuk menonton.
Pada
jaman dahulu, pada masa kerajaan memerintah di daerah-daerah di Indonesia,
setiap ada tamu kerajaan yang datang maka akan disambut oleh iringan-iringan
musik tradisional sebagai upacara penyambutan dan sebagai sarana penghibur bagi
para tamu kerajaan untuk melepas lelah.
3.
Sarana Ekspresi Diri
Bagi
para seniman musik (baik pencipta lagu maupun pemain musik), musik adalah media
untuk mengekspresikan diri mereka. Melalui musik, mereka mengaktualisasikan
potensi dirinya. Melalui musik pula, mereka mengungkapkan perasaan, pikiran,
gagasan, dan cita- cita tentang diri, masyarakat, Tuhan, dan dunia.
4.
Sarana Komunikasi
Di
beberapa tempat di Indonesia, bunyi- bunyi tertentu yang memiliki arti tertentu
bagi anggota kelompok masyarakatnya. Umumnya, bunyi- bunyian itu memiliki pola
ritme tertentu, dan menjadi tanda bagi anggota masyarakatnya atas suatu
peristiwa atau kegiatan. Alat yang umum digunakan dalam masyarakat Indonesia
adalah kentongan, bedug di masjid, dan lonceng di gereja.
Pada
jaman dahulu, musik digunakan sebagai sarana komunikasi antara jenderal dan
prajuritnya dalam peperangan, hal ini terlihat dari genderang yang mereka bawa
pada saat peperangan. Bunyi dan ritme genderang disini bermacam-macam sesuai
dengan perintah yang diberikan sang jenderal kepada penabuh genderang, ada
ritme untuk menyerang, ada ritme untuk bertahan, dan ada pula ritme untuk
mundur. Dari penjelasan di atas jelas sekali bahwa musik dapat berfungsi
sebagai sarana komunikasi.
5.
Pengiring Tarian
Musik
dan tarian masing-masing mempunyai pola dan ritme yang saling berhubungan,
suatu tarian tanpa diiringi irama musik maka akan terasa hampa (kosong) dan
menyulitkan bagi sang penari karena mereka tidak mempunyai gambaran ritme dan
tempo yang akan mereka gunakan untuk menuntun mereka dalam menari.
Di
berbagai daerah di Indonesia, bunyi- bunyian atau musik diciptakan oleh
masyarakat untuk mengiringi tarian- tarian daerah. Oleh sebab itu, kebanyakan
tarian daerah di Indonesia hanya bisa diiringi oleh musik daerahnya sendiri.
Selain musik daerah, musik- musik pop dan dangdut juga dipakai untuk mengiringi
tarian- tarian modern, seperti dansa, poco- poco, dan sebagainya.
6.
Sarana Ekonomi
Bagi
para musisi dan artis professional, musik adalah sarana penghidupan ekonomi
mereka. Mereka dihargai lewat karya (lagu) yang mereka buat dan yang mereka
mainkan. Semakin bagus dan semakin populernya suatu karya seni musik maka akan
semakin tinggi penghargaan yang diberikan baik penghargaan dalam bentuk
materiil maupun moral.
Dalam
dunia industri musik, para musisi yang bekerja sama dengan industri rekaman,
mereka akan merekam hasil karya mereka dalam bentuk pita kaset dan cakram padat
(Compact Disk/CD) serta menjualnya ke pasaran. Dari hasil penjualannya ini
mereka mendapatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Selain dalam
media kaset dan CD. Para musisi juga melakukan pertunjukan yang dipungut biaya.
Pertunjukan tidak hanya dilakukan di suatu tempat, tetapi juga bisa dilakukan
di daerah- daerah lain di Indonesia ataupun di luar Indonesia yang dapat
menghasilkan pendapatan bagi mereka.
7.
Sarana Perang
Pada
point nomer empat telah disinggung sedikit bahwa Pada jaman dahulu, musik
digunakan sebagai sarana komunikasi antara jenderal dan prajuritnya dalam
peperangan, hal ini terlihat dari genderang yang mereka bawa pada saat
peperangan. Bunyi dan ritme genderang disini bermacam-macam sesuai dengan
perintah yang diberikan sang jenderal kepada penabuh genderang, ada ritme untuk
menyerang, ada ritme untuk bertahan, dan ada pula ritme untuk mundur. Dari
penjelasan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa musik dapat digunakan untuk
membantu strategi dalam berperang.
Selain
digunakan sebagai strategi dalam berperang, musik juga dapat membangkitkan
semangat juang para prajurit. Dalam setiap kesatuan militer pasti mempunyai
Mars yang selalu mereka nyanyikan untuk meningkatkan dan membangkitkan semangat
dalam peperangan
Ciri – ciri music tradisional
Dipelajari
Secara Lisan
Sebagai
bagian dari kebudayaan, musik daerah diwariskan secara turun temurun. Proses
pewarisan musik ini biasanya dilakukan secara lisan. Generasi tua mengajarkan
komposisi musik daerah kepada generasi muda. Anak-anak itu akan meneruskannya
pula kepada anak-anak mereka. Demikian seterusnya, sehingga tradisi musik
tersebut tetap dikenal oleh masyarakat. Atau orang yang telah mahir memainkan
instrumen musiknya atau terampil menyanyikan lagu-lagu daerah akan memberikan
contoh kepada pengikutnya untuk kemudian ditirukan. Orang yang belajar harus
menghapalkannya tanpa ada catatan. Dengan terus berlatih, ia akan menguasai
semakin banyak lagu dan teknik.
Tidak
Memiliki Notasi
Proses
pembelajaran yang berlangsung secara lisan membuat partitur (naskah musik)
menjadi suatu hal yang tidak terlalu penting. Oleh karena itu, sangat lazim
jika musik tradisional daerah tidak memiliki partitur notasi tertentu. Walau demikian,
ada beberapa daerah yang memiliki notasi musik seperti di Pulau Jawa dan Bali.
Namun, notasi ini tetap tidak memiliki partitur, tapi dipelajari secara lisan.
Sebenarnya, hal ini dikemudian hari dapat menimbulkan masalah. Jika orang-orang
yang belajar tentang kesenian itu semakin sedikit atau malah tidak ada,
kesenian tersebut bisa punah. Tanpa catatan tertulis, orang lain tidak bisa
melestarikannya.
Bersifat
Informal
Musik
Tradisional sangat lazim digunakan sebagai suatu bentuk ekspresi masyarakat.
Musik ini banyak digunakan dalam kegiatan rakyat biasa sehingga bersifat lebih
sederhana dan informal / santai. Hanya jika digunakan di kalangan istana saja
jenis musik ini menjadi lebih kompleks dan formal / serius.
Pemainnya
Tidak Terspesialisasi
Sistem
yang dikembangkan dalam proses belajar instrumen musik daerah biasanya bersifat
generalisasi. Pemain musik tradisional belajar untuk dapat memainkan setiap
instrumen yang ada dalam suatu jenis musik daerah. Mereka akan belajar
memainkan instrumen mulai dari yang termudah sampai yang terumit. Jadi, pemain
musik daerah yang sudah mahir mempunyai kemampuan untuk memainkan semua
instrumen musik tersebut.
Syair
Lagu Berbahasa Daerah
Selain
syair yang menggunakan bahasa daerah, musik tradisional juga menggunakan alunan
melodi dan irama yang menunjukkan ciri khas kedaerahan. Misalnya, syair lagu
dari daerah Jawa . Alunan melodinya pun menggunakan nada-nada dari tangga nada
pelog dan slendro. Contoh lainnya, syair lagu dari daerah Jakarta umumnya
berbahasa Betawi dan alunan melodinya tersusun atas tangga-tangga nada
diatonis.
Lebih
Melibatkan Alat Musik Daerah
Umumnya,
permainan musik dalam lagu-lagu daerah di Indonesia dibawakan dengan alat-alat
musik khas dari daerah-daerah itu sendiri. Contoh, lagu -lagu daerah Jawa
umumnya diiringi oleh alat musik khas Jawa, yaitu gamelan. Contoh lainnya,
lagu-lagu daerah Sulawesi Utara umumnya diiringi alat musik khas Sulawesi
Utara, yaitu Kulintang.
Merupakan
Bagian dari Budaya Masyarakat
Musik
tradisional merupakan salah satu bentuk kebudayaan yang berkembang di dalam
kehidupan masyarakat. Oleh karena itu, setiap ciri kebudayaan masyarakat Sang
Penciptanya pasti sudah melekat erat didalamnya. Musik daerah merupakan salah
satu bentuk gambaran kebudayaan suatu daerah, selain tarian, pakaian, dan adat
kebiasaan lainnya. Melalui musik daerah, kita dapat mengenali daerah asal musik
itu dan ciri budaya masyarakatnya. Misalnya : ketika kita mendengarkan
permainan gamelan Jawa kita akan langsung mengetahui kalau itu adalah musik daerah
Jawa Tengah, bukan Sunda. Kita dapat mengenalinya lewat karakter permainan
gamelan terutama lewat suara, irama, dan lagunya. Karakter inilah yang
menggambarkan ciri khas adat Jawa. Salah satu contohnya adalah irama musik
gamelan Jawa yang umumnya terdengar melantun halus dan lembut. Hal ini
menunjukkan budaya orang Jawa yang menekankan tutur kata yang halus, ramah, dan
sopan.
Contoh
musik tradisional
Daerah
jakarta/betawi, misalnya gambang kromong dengan lagu-lagunya
jali-jali,kicir-kicir, dan lain-lain.
Daerah
Sunda, misalnya calung, degung, anklung, gamelan,dengan lagu-lagu nya tokecang,
bubuy bulan dan lain-lain.
Daerah
cirebon, misalnya tarling dengan lagunya warung pojok, dan lain-lain.
Daerah
jawa tengah, misalnya gamelan dengan lagu-lagunya jamuran, gundul-gundul pacul,
gambang suling, dan lain-lain.
Daerah
sumatra, misalnya orkes melayu klasik dengan lagu-lagunya kambanglah bunga,
tanjung katung, dan lain-lain.
Daerah
sulawesi, misalnya musik kulintang dengan lagu-lagunya ina ni keke, binde
biluhuta, dan lain-lain.
Daerah
madura, misalnya gamelan sandur dengan lagu-lagunya tanduk majeng, karapan
sapi, dan lain-lain.
Makna musik tradisional
Makna dan peranan musik tradisional
nusantaran adalah mampu memenuhi kebutuhan estetis (keindahan) dan jiwa
(sepiritual),pada umumnya dalam situasi normal dan tenang, orang lebih
menginginkan kehidupan mapan dan musik karawitan (jawa) di anggap mampu
memenuhi kehidupan itu. Mampu meredam emosi dan kemarahan jiwa yang tidak
terkendali, dahulu leluhur orang jawa telah sampai pada tingkat pemahaman yang
halus mengenai cara mengungkapkan kemarahan orang lain. Melalui bahasa musik
dan bentuk gending, orang bisa marah, benci, rindu, jatuh cinta, mengkritik,
memuji, protes kepada raja, menyindir ahli agama, dan sebagainya tanpa harus
melukai orang yang di tuju. sebagai kekuatan dan spirit
0 komentar:
Posting Komentar